Pentingnya menjaga kedisiplinan, menghindari Bullying dan Menjaga Lisan

Upacara bendera yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin selain untuk menumbuhkan jiwa nasionalime juga sebagai cara untuk menanamkan  karakter-karakter baik bagi seluruh peserta didik SMA Baitu Arqom. Upacara bendera yang dilaksanakan pada hari Senin, 18 September 2023 diikuti oleh seluruh guru, karyawan dan peserta didik SMA Baitul Arqom. Ibu Eva, S.Pd selaku pembina upacara menyampaikan tiga hal yakni tentang disiplin, bullying, dan pentingnya  menjaga lisan. Dalam hal disiplin beliau menjelaskan bahwa disiplin akan membuat hidup menjadi teratur. Salah satu cara melatih kedisiplinan adalah dilaksanakannya upacara bendera setiap hari Senin. Upacara bendera akan membuat kita menjadi pribadi yang disiplin, baik disiplin waktu, disiplin baris berbaris dan disiplin dalam berpakaian/seragam.  Beliau juga menyampaikan bahwa bullying atau perundungan yang merupakan suatu tindakan/penindasan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok kepada orang lain harus dihindari apapun bentuknya, baik dalam bentuk verbal maupun  fisik. Hal ini karena bullying dapat berdampak buruk pada korban, bukan hanya berdampak pada fisik tapi juga pada mental/psikologis, bahkan bullying dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan diri pada diri seseorang. Bullying tidak akan membuat seseorang menjadi keren, hebat dan kuat karena yang bisa membuat keren itu prestasi, yang membuat hebat adalah saling membantu dan yang membuat kuat itu saling menghargai. Bullying juga termasuk perbuatan yang tidak baik dan tercela sehingga perlu untuk dihindari. Akhlaq dan sopan santun akan menghindarkan kita dari perbuatan tercela. Karena orang yang berakhlaq pasti akan berfikir sebelum bertindak. Sopan santun bisa dilakukan kepada semua orang baik orang yang lebih tua, orang sebaya, orang yang dikenal maupun orang yang baru ditemui. Diakhir beliau berpesan kepada peserta didik untuk saling menjaga lisan karena perkataan atau lisan mencerminkan jati diri seseorang dan setiap perkataan itu akan dipertanggungjawabkan sehingga kita tidak boleh sembarangan dalam berkata-kata dan apabila terlanjur berkata yang tidak baik maka harus segera meminta maaf kepada orang yang bersangkutan. Upacara berjalan dengan sangat khidmat, seluruh peserta upacara tampak serius memperhatikan setiap pesan moral yang disampaikan pembina upacara.

 

 

 

Share this:

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*